Hari ini akan saya bahas kembali tentang apa saja fitur-fitur terbaru dari inkscape 1.0 yang baru rilis sekitar 1 atau 2 bulan lalu.

Inkscape adalah sebuah software design grafis berbasis vector seperti halnya corel draw ataupun adobe illustrator namun dia bersifat open source dan gratis.

sebuah fakta menarik bahwa inkscape sudah dikembangkan hingga 15 tahun dan baru saja masuk ke versi 1.0 secara resmi yang versi beta nya sendiri tergolong cukup lama di versi 1.0.

Apa saja fitur-fitur barunya ? silahkan cek dibawah

1. Dark Mode dan Customisasi Interface


    Dibalut dengan tampilan baru yang sangat millenial dan keren di masa ini. Inkscape menawarkan mode dark mode di dalam konfigurasinya.
sebelumnya pada versi 0.9x inkscape bisa dipasang versi dark mode nya menggunakan file2 tambahan yang pada dasarnya bersifat mod. namun kini ia telah terpasang secara default pada menu preference - interface pada inkscape terbaru ini.
Dan fitur lainnya dalah customisasi interface sperti theme, icons dan tampilan UI nya.

Apa saja fitur-fitur terbaru dari inkscape 1.0

2. Live path effects


Apa saja fitur-fitur terbaru dari inkscape 1.0
Atau bisa disingkat LPEs adalah sistem untuk menerapkan jenis-jenis efect pada path. kita bisa menerapkan sebuah path untuk dimodifikasi berdasarkan pola yang tersedia yang dimana kita dapat melakukan hide effect untuk melihat path sebelumnya.

3. Canvas yang lebih flexsibel


Pada versi yang baru ini canvas dibuat lebih flexibel dan sangat cocok untuk editing yang lebih bebas. seperti halnya "mirror and rotate the canvas", "xtray and split-view modes", "Powerpencil mode", "vectorize kube drawings dan offset, Powerclip and powermask LPEs.

4. PDF export, text dan perbaikan dokumen untuk design


Fitur lainnya adalah export pdf, dan pengaturan objek yang lebih flexibel dari fitur "Align and distribute" sehingga memudahkan dalam  pengaturan posisi suatu object yang lebih presisi.


Note 

Sebenarnya masih banyak fitur-fitur baru yang disediakan oleh inkscape versi terbaru ini. Namun saya menuliskan beberapa fitur yang baru saja saya cek di versi 1.0.
untuk download inkscape 1.0 https://inkscape.org/release/inkscape-1.0/

Pengalaman pribadi

Ada banyak fitur baru yang saya sukai seperti halnya yang saya jelaskan diatas. Namun dalam beberapa kasus saya katakan inkscape versi 1.0 lebih berat dari versi sebelumnya tapi tetap usable untuk object yang tidak terlalu berat dan besar. ya semoga bisa aja lebih di optimalkan di update berikutnya.

Kesimpulan

Inkscape versi terbaru ini merupakan loncatan update besar dari yang sebelumnya dengan fitur-fitur baru untuk memudahkan design berbasis vector. Namun masih belum ramah dengan spec low end.




Sebelumnya sempat terkenal sebuah patch bernama gimpshop yang digunakan dalam GIMP (GNU Image Manipulator) Agar interface dan shortcut key dari gimp bisa selaras dengan adobe photoshop. Patch ini bertujuan agar para pengguna yang baru pindah dari photoshop ke GIMP bisa lebih mudah beradaptasi.
namun proyek ini tidak dilanjutkan setelah beberapa waktu.

Dan tahun ini tepatnya sekitar seminggu yang lalu saya mendapat kabar baru tentang sebuah patch bernama PHOTOGIMP yang dikembangkan oleh diolinux di tahun 2020.

berdasarkan deskripsinya patch ini dibuat dengan tujuan yang kurang lebih sama dengan pendahulunya yakni gimpshop. yaitu untuk memudahkan para user adobe photoshop untuk beradaptasi.

Apa saja fitur-fitur yang ada di patch ini adalah sebagai berikut :
  • Tampilan interface disesuaikan seperti adobe photoshop
  • Ratusan font baru yang dipasang secara default
  • Menambahkan filter dari phytons (heal selection)
  • Splash screen baru photogimp
  • konfigurasi default baru untuk settingan ruang maximize pada canvas
  • shortcut keyboard disamakan seperti pada adobe photoshop
  • icon baru dan nama dari custom.desktop file
  • bahasa default menggunakan bahasa inggris (bisa diganti di setting)

Kesimpulan
Saya pikir ini adalah patch yang luar biasa maka terimakasih kepada diolinux dan tim pengembang dari GIMP.
Namun, perlu diingat bahwa patch ini tidak serta merta memnbuat fitur gimp setara dengan adobe photoshop yang dibuat oleh developer yakni adobe creative.
Tapi sangat worth it mengingat GIMP disediakan secara gratis dengan fitur yang luar biasa juga.
untuk informasi lengkapnya cek https://github.com/Diolinux/PhotoGIMP




Selamat pagi,
Hari ini saya akan berbagi opini dan pendapat seputar Mengapa atau alasan sebagian masyarakat suka menggunakan software bajakan. khususnya di negara +62 kita tercinta ini.

Pertama akan saya jelaskan mengenai lisensi software dulu

1. Opensource dan Freeware License

Adalah lisensi gratis dari sebuah software yang dimana software ini kebanyakan didukung oleh komunitas open source seperti halnya Inkscape, GIMP, libre office, chromium dan lainnya.
Mereka benar-benar memberikan sebuah software gratis untuk digunakan oleh user.
Dan sebagian lain adalah software official gratis namun close source seperti WPS Office yang saat ini saya gunakan sebagai daily driver untuk pekerjaan utama saya dan browser2 seperti chrome, mozilla dll.

Mengapa ada orang-orang yang menyediakan software gratis ?
beberapa alasan saya temukan yakni
- Dukungan komunitas yang tergolong cukup besar, dan sebagian hanya mengandalkan donasi untuk apresiasi
- Trik marketing tidak selalu dari penjualan software utama, tapi bisa dari iklan ataupun fitur-fitur tambahan yang berbayar.

2. Commercial License

Adalah lisensi berbayar dari sebuah software buatan developer professional. contoh dalam hal ini adalah produk dari Adobe, Corel, Microsoft yang umumnya berbayar.
sebagian besar memiliki fitur sekali beli seperti halnya Microsoft Windows dan Microsoft Office.
dan sebagian lainnya memiliki fitur berlangganan seperti Adobe Photosop dan Corel draw.



Kemudian kita bakal lanjut ke pembahasan utama kita sesuai judul artikel ini.
Berikut adalah alasan-alasan yang saya rangkup secara subjektif dari pandangan saya pribadi.

  • Kurangnya pengetahuan user tentang Lisensi
Tidak banyak user yang mengetahui yang mana software itu ORI atau BAJAKAN lisensinya. kebanyakan user yang saya temui hanya mengetahui cara pakai suatu software tanpa memperdulikan lisensi ini legal atau tidak.
  • Ketergantungan pada software Commercial License
Jadi ketika user sudah terbiasa pada sebuah interface, shortcut dan fitur-fitur yang disediakan oleh software commercial. user akan selalu bergantung pada fitur-fitur tsb sehingga akan menjadi sulit untuk beradaptasi ke software baru yang berlisensi gratis.
dan berikut akan saya beri contoh berdasarkan lingkungan saya.
- Microsoft Windows dan Office
- Adobe Photoshop
- Adobe Premiere pro
- Corel Draw
- Autocad
- Internet Download Manager
- dll
Software-software diatas telah sukses mendominasi pasarnya masing-masing di daerah saya sehingga menjadi kebiasaan masyarakat untuk menggunakannya. 
Ya jujur saja karena software2 tersebut memiliki fitur commercial yang cukup complex dan mudah digunakan.
  • Masyarakat yang mengabaikan pembajakan
Sudah menjadi kebiasaan bahkan menjadi bisnis installasi software-software bajakan seperti windows dan office yang biasanya dibayar 50rb di tempat-tempat service. Umumnya mereka menggunakan aplikasi crack seperti kms pico untuk mengaktivasi software secara paksa. bahkan terkadang ada windows ori bawaan di laptop malah diinstall ulang lagi karena alasan lemot :v tanpa memperdulikan lisensi nya hilang (biasanya tukang service pemula yang biasa comot-comot software di situs pembajak).
  • Tidak terkenalnya software gratis
Software-software gratis umumnya kurang terkenal terutama di platform desktop. pernah saya bertanya apakah mereka mengenal inkscape dan GIMP. Dan jawabannya tidak ada yang tahu. hal ini disebabkan oleh poin nomor 2 diatas soal ketergantungan masyarakat kepada software commercial yang sudah menjadi kebiasaan turun temurun Tobat dan gak sanggup beli windows hijrahlah ke linux

KESIMPULAN
 
Untuk kesimpulan lebih lanjut bisa dilihat di Artikel saya yang lain dibawah ini :





Sekian dan terimakasih